Donor darah adalah kegiatan menyumbang darah secara sukarela yang dapat menolong nyawa sesama. Darah dari pemberi donor akan ditampung kemudian diproses, agar bisa digunakan oleh orang lain yang membutuhkan. Supaya pengambilan darah dapat dilakukan secara maksimal, ada beberapa persiapan yang perlu dilakukan, salah satunya adalah menentukan makanan yang Anda konsumsi sebelum dan setelah donor darah.
Makanan yang Sebaiknya Dikonsumsi Sebelum Donor Darah
Dalam sekali proses donor darah, jumlah darah yang diambil mencapai setengah liter. Beberapa efek samping donor darah yang dapat muncul di antaranya adalah anemia, pusing dan kelelahan. Anda dapat mengonsumsi makanan dan minuman tertentu untuk meminimalisir efek samping yang dirasakan setelah donor darah. Makanan dan minuman tersebut antara lain:
Zat besi
Zat besi adalah mineral penting yang dibutuhkan tubuh untuk membentuk hemoglobin. Hemoglobin bertanggung jawab untuk membawa oksigen dari paru-paru. Dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan zat besi, tubuh akan menyimpan zat besi lebih banyak sehingga saat donor darah tubuh Anda tidak kekurangan zat besi.
Makanan yang mengandung zat besi dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu makanan dengan zat besi heme dan zat besi non heme. Makanan mengandung zat besi heme berasal dari hewan dan lebih mudah diserap tubuh sedangkan makanan zat besi non heme lebih sedikit diserap tubuh dan berasal dari kelompok nabati.
Makanan yang mengandung zat besi heme antara lain:
- Daging merah seperti daging sapi atau daging kambing
- Daging unggas seperti ayam atau kalkun
- Makanan laut seperti ikan tuna, udang, kerang, dan ikan mackerel
- Jeroan seperti hati dan rempela
- Telur
Sedangkan makanan yang mengandung zat besi non heme di antaranya:
- Sayur hijau seperti bayam, brokoli, kale
- Roti, kentang, sereal
- Buah-buahan seperti stroberi, semangka, kurma
- Kacang-kacangan termasuk kacang kedelai, tahu, lentil
Vitamin C
Selain mengonsumsi makanan kaya akan zat besi, Anda juga dianjurkan makan makanan yan mengandung vitamin C agar memudahkan tubuh menyerap zat besi. Beberapa makanan sumber vitamin C antara lain pepaya, nanas, kiwi, dan mangga.
Air putih
Sebagian besar komponen darah yang akan Anda donorkan terdiri dari air. Jika tubuh kekurangan air, Anda dapat mengalami tekanan darah turun yang ditandai dengan pusing. Dilansir dari Healthline, American Red Cross merekomendasikan pelaku donor untuk minum setidaknya 2 gelas air putih sebelum melakukan donor darah. Dengan mencukupi kebutuhan cairan tubuh, diharapkan dapat mengurangi risiko pusing dan efek samping lainnya saat donor darah.
Makanan yang Perlu Dihindari Sebelum Donor Darah
Beberapa makanan dan minuman dapat memberi efek negatif pada tubuh sebelum Anda melakukan donor darah. Minuman beralkohol dan makanan berlemak seperti es krim dan gorengan termasuk dalam daftar makanan yang sebaiknya dihindari sebelum donor.
Minum minuman beralkohol 24 jam sebelum donor darah untuk mencegah dehidrasi. Sedangkan mengonsumsi makanan berlemak sebelum donor dapat memengaruhi hasil pemeriksaan darah yang umumnya dilakukan sebelum tes darah. Karena itu, kurangi makanan dan minuman tersebut agar donor darah berjalan lancar.
Setelah melakukan donor darah, Anda dianjurkan untuk makan makanan ringan dan minum cairan yang cukup. Ini akan membantu mengembalikan kadar gula darah dan tingkat hidrasi tubuh Anda. Anda juga dapat meningkatkan konsumsi cairan tubuh dengan minum minuman sehat untuk mengembalikan produksi darah.
Donor darah merupakan cara yang mulia untuk menolong sesama. Dengan istirahat yang cukup serta mengonsumsi makanan dan minuman yang tepat sebelum donor, diharapkan Anda dapat meminimalisir efek samping yang mungkin terjadi setelah donor darah.
Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Hanifa Rahma